Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Sampai kapan?

“ Selamat ya, Al ,” pesan itu bertubi-tubi masuk dalam Whatsapp grup kantor. Aku menepuk keningku. Bisa-bisanya ada orang yang bercandanya di grup besar. Sampai pada akhirnya tertulis, “ ikut doakan aah barakallah, Alfa, ”. LAMPU KUNING!! Seseorang yang kami hormati karena tuturnya pun menulis demikian. Jangan-jangan beliau termakan drama bapak-bapak iseng pula. Akupun mengirimkan pesan ke seniorku yang memulai drama ini. “ Mas, tanggung jawab, bapak itu sampai ikutan, dosa lho kalian, ” kataku polos. “ Lha yo kenapa? Bagus to malahan di doain Pak Haji, ” kutepuk keningku untuk kedua kalinya. Dan saat aku bertemu orang-orang di kantor, betapa canggungnya aku ketika beberapa dari mereka hanya memanggilku dan memberi senyuman yang sulit kuartikan tanpa obrolan lain. WHAT? APA INI YAAMPUN. Jika memang candaan itu benar, masa iya sebuah lamaran disebarluaskan? Bukannya harus dirahasiakan? Akhir pekan pagi itu, aku masih saja melakukan hal tak berfaedah sembari mengumpulkan nyawa, iya