Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Apa Kabar, Kawan?

Gambar
Bismillah ... "Balik ke kamar dulu yak, mau nelfon orangtua," ucapku saat meninggalkan kamar teman sekosanku. Tak lama kemudian ponselku berdering, dengan nada khas telepon melalui aplikasi Whatsapp ... alhamdulillah orang rumah mulai peka kalo aku pengen nelfon , pikirku. Segera kuraih ponselku dan kubuka aplikasi hijau bergambar gagang telepon itu. Loh kok foto profilnya beda? Pikirku sekian detik saat melihat gambar di layar. Bukan kontak ibuku, bukan juga adikku. Dan benar saja, satu nama yang membuatku terkejut ---- sebut saja Axel atau El. Aku sempat berpikir sekian detik, ada apa dia menelefon tiba-tiba? Ya, sudah empat bulan lebih kita tak saling menyapa. Otakku segera memutar ingatan, terakhir yang aku lakukan 34 menit yang lalu adalah mengiriminya pesan, "kapan kamu pulang?" Ohya kenalan dulu, aku Alfa, sebut saja Al. Aku dan El telah berteman sejak kami berseragam putih-biru hingga putih abu-abu. Setelah lulus SMA, kami berpisah, meninggalkan Kota Ser

Mas, Dimas! Dibalik Seekor Simpanse

Gambar
"Pria yang kau sukai, Lucu!" suara itu tiba-tiba membuyarkan lamunanku. Aku menatapnya sekilas, lalu beralih pada arloji di tangan kiriku. Dia datang tepat waktu, hanya saja aku yang terlalu tak sabar ingin bertemu. Tak mendapat reaksi, dia pun duduk menyejajariku. " Ada banyak cara untuk membuatmu bahagia. Tapi dia, lebih memilih bagaimana cara membuat luka ," imbuhnya, tak ketinggalan senyum sinis yang terlihat manis. Aku hampir berdiri lalu bersiap memukulnya dengan gulungan kertas yang sedari tadi kubawa, namun refleknya sangat bagus. Dia menahanku, lalu tangan kanannya mengulurkan minuman dingin kesukaanku, Ichitan Thai Tea. Sial! Kusambut minuman botol itu dengan helaan nafas. Dia pun tersenyum lagi, kali ini senyum kemenangan. " Namun, ini juga ngga kalah lucu !" aku menoleh kearahnya, belum selesai rupanya. " Ada banyak seseorang yang ingin membahagiakanmu. Tapi kamu, lebih memilih dia yang hanya mengukir luka ," lanjutnya lagi. Hampir

Jatuh Cinta di Usia 20-an

Gambar
Assalamu'alaikum Tulisan ini disadur dari Teh Jasmine Unpad. Sila dibagikan, semoga bermanfaat :) Jatuh Cinta di Usia 20-an Jatuh cinta di umur segini tuh berat. Mau dibilang cinta monyet, akunya bukan monyet. Mau diseriusin, akunya merasa belum layak. Mau dibuat becandaan, temen aku dah pada nikah dan punya anak. Sebagai perempuan juga, kalau suka sama orang gak berani bilang. Mau pake perantara takut perasaan ini hanya sementara. Merasa ‘he is the one’ tapi takut bukan atas dasar iman. Ada yang dateng ngasih harapan tapi gak berujung jadi kenyataan. Ada yang bilang siap tapi kok gak dateng-dateng? Ada yang hanya singgah memberi bantuan, lah akunya kengarepan (re: baper). BERAT EMANG. Akan ada banyak pertimbangan saat mengalaminya, yang saangat mengganggu pikiran. Maka hal pertama yang harus dilakukan adalah MENGAKUINYA, karena kamu sudah baligh bukan? Akan makin sulit jika menolaknya. Tak apa, perasaan pada lawan jenis itu fitrah. Tugas kita adalah meng

Aku Bukanlah Senja

Suatu pagi ketika memasuki ruangan 👦 : Mbak, kemarin setelah kajian saya panggil denger ngga? 🧕 : Emmm aku ngga sampai selesai ikut kajiannya, kan ijin ke dokter,  kenapa gitu? 👦 : Oh, engga, cuma mau ngasih tau aja kemarin, kalo udah sore, bentar lagi senja. 🧕 : ... Dan suatu sore 👦 : Mbak senja, pulang dulu ya... 👨‍🦰 : Ciye, mbak dipamitin tuh ... 🧕 : Emang dia ngomong sama aku? Namaku Fajar, bukan senja 👦 : Ya kan kalo udah jam segini namanya jadi Mbak Senja 👨‍🦰 : Ciye panggilan khusus, senja ciyee ... Sebelum dia menjuluki saya Senja 👦 : Senja untuk Fajar. Senja itu calon suaminya mbak ya? 🧕 : Hah? 👦 : Iya di bio mbak 👨‍💼 : Ciye panggilan khusus nih 🧕 : Engga mas, iseng aja itu, ada di bio aku kok 👦 : Iya itu ada di bionya mbak 👨‍💼 : Merhatiin banget, aku lama follow dia ngga ngeh tuh bio dia 👦 : Ya soalnya unik gitu 👨‍💼 : Ciyee dibilang unik 🧕 : *tutup muka* pffftt ini bakal panjang (ngebatin) 👨‍🦰 : Ciye mbak senja Dan di lain

Ketika Kukira Aku Istimewa : (1,5/4) Awal Sebuah Kisah

Gambar
Assalamu'alaikum ... Ada yang mau tau kelanjutan episode dari Ketika Kukira Aku Istimewa? Wkwkw sok drama bets. Tulisan itu sempat kuhapus karena tokoh Ujangnya mungkin kurang berkenan, tapi yaa masa bodo lah ya, mari sejenak lupakan manusia pohon pisang itu. Tentang masalah tulisan yang kurang berkenan, atas saran Dhafin dulu aku bahkan membuat satu blog lagi agar dia tak membaca tulisanku. Tapi setelah kupikir-pikir, itu masalah dia, mengapa aku yang harus berkorban?Lagipula aku sudah sering memintanya untuk tidak membaca tulisanku, biar saja ia urus hidupnya dengan orang yang baru. Kuhanya ingin berbagi kisah lucu sekaligus healing. Ini ada lanjutannya tapi cuma setengah ehehe ... Note: Jika Anda adalah Ujang, tidak diperkenankan membaca tulisan ini. Saya pasang police line! Ohya termasuk temannya Ujang dan Ajun gaboleee. Gimana awal berteman? Setelah itu, kita semua dipisahkan oleh SK. Ya ngga semua sih, ada beberapa yang ditempatkan di kantor yang sama atau berdekatan. Gue

Berdamai dengan Diri

Assalamu'alaikum Seperti biasa aku hanya ingin menuliskan apa yang aku pikirkan saat ini, mungkin akan pendek karena ini tulisan sekali jadi. Sebelumnya, masih boleh berucap turut berduka cita kan ya? Yashh, innalillahi wainna ilaihi raaji'uun. Telah berpulang Presiden RI kita yang ketiga, Bapak B.J Habibie, dimana kepergiannya benar-benar membuat Indonesia berduka ---- atas kontribusinya, ilmunya, ketulusannya, dan keteladanan yang ia tinggalkan. Pun Indonesia tengah berduka atas musibah kabut asap yang melanda wilayah Riau, Sumatra, dan Kalimantan. Semoga kawan-kawanku tetap dalam lindungan-Nya. Kali ini aku hanya ingin mengeluarkan apa yang membebani kepalaku sehingga rasanya aku tak mampu mengontrol pikiranku sendiri untuk beristirahat. "Seseorang, aku pusing. Dan aku tiba-tiba demam," Yash, ungkapan itu hanya bisa kutulis di sini karena aku tak tahu kepada siapa ingin ku kirim pesan ini. Aku tak ingin membuat keluargaku di rumah khawatir hanya karena masalah

Donasi #BantuMerekaBernapas

Gambar
*Hari Ini* Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam #IndonesiaDermawan, Hari ini, saat langit masih bisa kita pandangi, bersyukurlah karena langit itu yang dirindukan mereka terdampak kabut asap. Hari ini, saat asap polusi kendaraan masih bisa dihalau tangan atau terhadang oleh masker, bersyukurlah. Karena dengan entah apa mereka yang mencapai lebih dari 30 juta jiwa terdampak menghalau pekatnya asap. Hari ini, saat mengetahui betapa kabut asap menyelimuti hingga ke 6 provinsi di Indonesia jangan sampai kabut itu pun menutupi hati kita. *#BantuMerekaBernapas* Ringankan duka saudara sebangsa terdampak kabut asap dengan kedermawanan. Insyaa Allah setiap kepedulian akan bersama kita ikhtiarkan dalam program pembagian masker, pendirian posko kemanusiaan, upaya pemadaman kebakaran hutan, serta pelayanan kesehatan. Kirimkan bantuan terbaik kita! Berbagi lebih mudah melalui tautan http://bit.ly/actemergencyresponse untuk transaksi tanpa perlu konfirmasi kembali.

Mati Rasa

Gambar
Assalamu'alaikum Bagiku, menulis adalah sarana penyembuhan. Ketika tak ada seorangpun yang bisa kuajak bicara. Ketika rasa percaya tak dapat ditawar harganya. Ketika dunia tak henti-hentinya memberikan pelajaran. Pffftttt terkadang aku rindu bercerita lagi dengannya. Dengan dia yang tak hanya raganya yang menjauh, namun hatinya pun ikut menyusul pergi. Mau bagaimana lagi, rasa percaya itu tak ada harganya di matanya. Dan aku benci ketika diriku merindukannya. " Kak, percaya ngga manusia seperti pohon pisang? " tulisan itu kukirim setelah beberapa bulir air mata berhasil lolos. Aihhh, kan udah janji gabakal nangis lagi! " Manusia seperti pohon pisang? Manusia pohon pisang maksudmu? " jawabnya. " Punya jantung ---- tapi ngga punya hati ," balasku cepat, meninggalkan senyum pahit. " Ngga ada hubungannya sama tidur kaya ikan, kamu kenapa tiba-tiba bahas manusia pohon pisang? " ocehan dua manusia aneh itu tak berujung. ‐---------------------

Ketika Kukira Aku Istimewa : (1/4) Mulai Aja Dulu

Gambar
Assalamu'alaikum. Note : tulisanku tidak sekali jadi di waktu yang sama, bertahap, bisa seminggu, sebulan, bahkan setahun. Dan ini ---- cukup panjang, maka dari itu aku bagi entah berapa bagian ehehe. Ohya, bisa jadi cerita ini hanya fiksi belaka. Lagi bosen kerja soalnya, yang penting mah --- Mulai Aja Dulu! " Pokoknya kamu gak boleh baper lagi lho ya, gak suka aku ," pesan itu masuk dari sahabat karibku sebelum aku kembali ke tanah rantau. Aku sedikit tersenyum geli, apa aku semenyedihkan itu saat patah hati, hingga sahabatku melarangku untuk jatuh cinta lagi? Wkwkwkw " Engga kok, aku sudah bersusah payah buat bangkit lagi seorang diri, seenaknya aja mau ngejatuhin lagi ," jawabku agar dia tak khawatir. " Betul, jangan mau dijatuhkan lagi sama dia. Pokoknya orang yang tepat pasti datang di saat yang tepat, " ucapnya menguatkanku. Aku tak habis pikir, mungkin dia sesayang itu denganku :'). Dia tahu sahabatnya jarang tertarik dengan lawan jenis,

Catatan 22 Tahun : Mencoba Peran

Gambar
Assalamu'alaikum Hello, Kawan! Izinkan saya sebagai salah seorang yang lahir di bulan ini menyambut kalian, " Selamat datang di bulan Agustus!! ". Lama sekali ya aku tak menulis, kalo ngga salah terakhir pas Hari Raya (Idul Fitri) pulang ke Solo, dan ini udah mau Hari Raya (Idul Adha) pulang ke Solo ----- lagi. Oke berhubung sekarang usiaku tak lagi bisa di bilang remaja lagi meskipun kelakuan kadang masih kaya anak-anak wkwkwkw mungkin mau nulisin perjalanan selama setahun ini aja kali ya secara singkat tapi menyeluruh *halah. Ohya, ternyata waktu tuh berjalan cepet juga ya, kayaknya baru kemaren usiaku 12th eh ngga lama udah Sweet Seventeen eh ngga lama udah My Twenties alias kepala dua eh ini udah 22th aja. Udah pantes lah ya mikir keluarga? Ehehehe. Dulu waktu kecil sampe 19th mungkin ya, aku suka nungguin hari berganti dari tgl 3 ke tgl 4 Agustus lalu ngitungin atau nebak siapa yg ngucapin duluan buat tau berapa orang sih yang bener-bener peduli wkwkkw namanya