Mati Rasa

Assalamu'alaikum Bagiku, menulis adalah sarana penyembuhan. Ketika tak ada seorangpun yang bisa kuajak bicara. Ketika rasa percaya tak dapat ditawar harganya. Ketika dunia tak henti-hentinya memberikan pelajaran. Pffftttt terkadang aku rindu bercerita lagi dengannya. Dengan dia yang tak hanya raganya yang menjauh, namun hatinya pun ikut menyusul pergi. Mau bagaimana lagi, rasa percaya itu tak ada harganya di matanya. Dan aku benci ketika diriku merindukannya. " Kak, percaya ngga manusia seperti pohon pisang? " tulisan itu kukirim setelah beberapa bulir air mata berhasil lolos. Aihhh, kan udah janji gabakal nangis lagi! " Manusia seperti pohon pisang? Manusia pohon pisang maksudmu? " jawabnya. " Punya jantung ---- tapi ngga punya hati ," balasku cepat, meninggalkan senyum pahit. " Ngga ada hubungannya sama tidur kaya ikan, kamu kenapa tiba-tiba bahas manusia pohon pisang? " ocehan dua manusia aneh itu tak berujung. ‐---------------------...