Road To DJP: Pengumuman Penempatan Instansi

Assalamu'alaikum sobat
Bagaimana kabar kalian awal bulan Oktober ini?
Yang sekolah gimana ujiannya?
Yang kuliah apa kabar lapraknya? tugasnya? 
Yang bekerja masih semangat mencari nafkah?
Harus semangat ya karena bulan ke-10 ini diawali dengan penyambutan Hari Kesaktian Pancasila. Semoga sering menyapa tak lantas membuat kalian bosan padaku, hehe. Maklumlah, jadi pengangguran beberapa saat membuat gabut dan keisengan muncul. Pada kesempatan kali ini aku ingin berbagi cerita mengenai pengumuman penempatan instansi kemarin. Check this out..

Sabtu, 30 September 2017
Hari ini merupakan hari terakhir di bulan September 2017 liburan kelulusanku sebelum pelaksanaan wisuda. Selain itu, hari ini adalah hari dimana sahabat virtualku, Silvia Andriyani P berusia genap 19 tahun (barakallahu fii umrik). Dan satu lagi, Music Bank in Jakarta juga akan ditayangkan hari ini setelah 2 kali mengalami penundaan jadwal tayang (lupakan, ini menyebalkan).
Kembali ke topik, ini berarti aku harus kembali ke Bintaro untuk menuntaskan apa yang perlu dituntaskan, yaitu wisuda dan pemberkasan di kemudian hari. Untuk Prodi D1 mendapat jadwal wisuda tanggal 4 Oktober 2017 dan wajib mengikuti gladi bersih tanggal 2 Oktober esok. Perjalanan kali ini aku memilih menggunakan KAI lagi agar tidak sendiri terus, hehe. Ya, dengan diantarkan ayah, aku tiba di Stasiun Purwosari (Solo) pukul 15:00 WIB. Tiba di stasiun, aku menuju mesin untuk mencetak tiket yang telah dipesankan teman organda (organisasi daerah), Yuga. Dalam tiket tertulis keretaku, Gaya Baru Malam Premium, akan berangkat pukul 16:08 dan tiba di Stasiun Pasar Senen (Jakarta) esok hari pukul 01:55 WIB. Seperti yang kuutarakan tadi, jika menggunakan KAI, aku tidak sendiri, tampak di Stasiun Purwosari beberapa orang yang mengenakan jaket identitas sesuai angkatan dan jurusan masing-masing, hehe noticeable banget. Untuk organdaku, IMAKA (Ikatan Mahasiswa Karanganyar), ada aku, Gayuh, Helda, Yuga, Isnan, dan Yoga yang secara tidak sengaja (perez) berangkat bareng ke Jakarta.
Aku duduk di gerbong 7 kursi 18D, khodarullah, secara tidak sengaja bersama keluarga besar Gayuh yang notabene roomateku selama kost di Bintaro.  Entah kenapa aku kesulitan untuk tidur barang sejenak, tidak seperti biasanya yang sangat mudah tertidur saat perjalanan yang membutuhkan waktu lama. Apesnya, headset yang biasa menemaniku juga tidak dapat digunakan malam itu. Aku pun hanya bisa sibuk dengan smartphoneku saat yang lain tengah terlelap

Tak berselang lama, beredar informasi bahwa pukul 21:00 WIB akan ada pengumuman penempatan instansi. Meskipun beberapa hari yang lalu sudah diberitahu bahwa minggu ini akan ada pengumuman penempatan instansi, jujur aku sedikit merasa surprise karena lupa akan pemberitahuan tersebut, hehe. Grup angkatan dan kelas pun sempat riuh untuk sekedar memanjatkan doa agar kami, D1 Pajak 2016, ditempatkan di Direktorat Jenderal Pajak (DJP), sejalur dengan apa yang kami dapatkan di perkuliahan dan KPP tempat kami PKL. Belum genap jam 9 malam, web sudah bisa diakses dan hasil telah dibagi ke grup angkatan dan dilanjutkan ke grup kelas. Menurut petunjuk Royhan, teman kelas, D1 Pajak Bintaro ada di urutan 1000 ke atas dan diurutkan paralel menurut nama sesuai dengan abjad.  Saat file berhasil kudownload, benar saja ada 115 halaman dan segera kucari urutan 1000 lebih dan mencari deretan nama berhuruf F, maklumlah tidak bisa mencari dengan cara cepat. Alhamdulillah aku menemukan namaku di urutan 1559. Fajar Afifah, Prodi D1 Pajak lokasi pendidikan Jakarta, alhamdulillah penempatan DJP, disertai tanggal pemberkasan 18 Oktober 2017 sesi II.
Keesokan harinya aku membuka kembali pengumuman tersebut untuk melihat bagaimana penempatan kakak tingkat dari jurusan lain (re: D3). Setelah aku lihat, di sini yang paling beragam/random tentunya kakak-kakak dari prodi D3 Akuntansi, mereka ada di hampir semua instansi kemenkeu ditambah lagi ada yang di luar kemenkeu seperti BNN, BAPPENAS, BPKP, KEMENHUB, KEMENKO, dan KEMENPAN-RB. Dan yang paling seragam adalah D1 Pajak, aku menyebutnya kami ini auto DJP, karena saat pemilihan instansi pun langsung terisi DJP, tidak bisa memilih instansi lain. Berbeda dengan teman-teman dari D1 KBN yang ternyata tidak auto DJPB, melainkan ada yang DJKN, DJPK, BKF, bahkan beberapa di SETJEN. Cukup random untuk ukuran 2 kelas, masyaAllah.. Dan bisa ditebak, instansi yang paling banyak menyerap 5246 lulusan PKN STAN 2017 adalah DJP dan DJBC, seperti formasi awal kami masuk. Honestly, paling salut dengan kakak-kakak D3 Akuntansi yang menurutku perjuangan mereka memang terlihat lebih, meskipun kami semua memang berjuang di kampus ini. At least, dimanapun kami akan disebar dan ditempatkan memang sebaiknya disyukuri dan diniatkan Lillahi Ta’ala menggapai ridho-Nya dan mengabdi kepada negara.
Sedikit yang bisa aku ceritakan tentang pengumuman penempatan instansi ini, mohon koreksinya apabila terjadi kesalahan data ataupun opini. Jazakumullah khairan.
DJP, BISA!
Wassalamu’alaikum

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Untuk Calon Ibu Mertua

Gambar
Assalamu'alaikum kawan...  First of all saya ingin mengucapkan Taqobbalallahu minna wa minkum ... Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H , sekaligus dari lubuk hati yang paling dalam saya memohon kerendahan hati pembaca untuk memaafkan kesalahan saya jika di blog ini ada tulisan yang kurang berkenan baik disengaja maupun tidak.  Yap next , siang ini aku (saya atau aku?) alhamdulillah banget sudah mendarat di tanah rantau kembali lebih dulu dari kawan lainnya, di tanah yang mahsyur kerana tauco dan produksi berasnya, Cianjur Jago . # applause dong Normalnya aku mempunyai dua pilihan, beres-beres kamar, atau yang paling lumrah adalah beristirahat karena perjalanan Solo-Bandung-Cianjur cukup menguras tenaga dan perasaan *eh. But , aku memilih membuka salah satu social media berwarna biru sesuai warna favorit dan berlogo huruf yang sama seperti namaku, Facebook ( riewuh elah). Jariku menuju pada akun salah satu teman lamaku yang baru-baru ini telah menyandang status baru y
Baca selengkapnya

Catatan Introvert #1

Gambar
Manusia memang tidak pernah mau mengalah. Selalu merasa dirinya benar dan tidak pernah mau dianggap salah. Jika aku menemukan manusia seperti itu... Aku yang merasa malu. Malu kenapa harus mengenal sosok seperti itu. Dan jika sosok itu adalah aku, huh betapa memalukannya aku di mata orang lain. Tidak berharga.  Pokoknya... Kelak anakku ngga boleh jadi kaya gitu.  Ia dididik untuk menjadi alasan orang lain tersenyum dan bersyukur (seperti Bundanya), bukan untuk menyakiti orang lain karena egoisme yang menguasainya hingga menganggap ideologi yang ia anutlah yang paling benar.  Manusia selalu menilai.  Penilaian orang pendiam sepertinya lebih akurat daripada penilaian orang yang banyak bicara. Teman, kalian harus peka. Jangan bangga jika kalian mempunyai kawan yang selalu mengalah. Sesekali, tanyakan padanya. Apa yang sebenarnya dia inginkan. Apa yang dia rasakan. Apa yang menjadikannya beban. Karena kalian tak akan pernah tahu... Apa saja yang telah i
Baca selengkapnya

Sampai Jumpa, Yogyakarta.

Gambar
Yogyakarta... Aku memang tidak terlahir di sana. Tidak dibesarkan di sana. Tidak pula berkeluarga di sana. (eaa karna emang belum deng)  Hanya saja, ketertarikan seseorang terhadap Daerah Istimewa ini membuatku ingin sedikit berbagi kata, antara aku dan Kota Yogyakarta.  1. Kota Pelajar Mungkin seantero negeri sudah mengenal julukan ini, bahkan tak jarang pula terlihat mahasiswa dari luar negeri. Aku akui banyak lembaga pendidikan di sana. Aku memang tidak pernah menempuh pendidikan disana, atau mungkin belum. Namun, Jogja menjadi saksi bisu perjuanganku dalam mengejar pendidikan tinggi.  Iya, sebut saja aku pernah bunuh diri , mendaftarkan namaku dengan nilai pas-pasan yang berasal dari sekolah sederhana ini ke salah satu perguruan tinggi negeri ternama yang ada di kota ini. Harapanku pupus. Jogja juga menjadi tempat diriku mengadu nasib, seorang diri berkali-kali singgah untuk mengikuti serangkaian tes salah satu perguruan tinggi kedinasan. Oh tidak sendiri rupanya,
Baca selengkapnya