Antara Aku dan Bunga

Assalamu'alaikum sobat

Di tengah kegabutan saat PKL minggu kedua ini aku ingin menceritakan tentang bunga. Ini karena terlalu banyak arus jarkoman danus bunga yudisium hehe..

Pertama mendengar kata bunga yang terlintas adalah adiknya temanku yang bernama Anggun. Yak parah memang karena hanya itu yang ada momentnya.
Aku sendiri bukan orang yang mencari bunga, memberi bunga, ataupun mendapatkan bunga. Bahkan ku belum pernah melihat dari dekat apalagi memegang setangkai bunga.

Yak mengapa tiba-tiba bahas bunga? Karena bentar lagi wisuda, atau yang paling deket aja deh, yudisium. Semakin dekat dengan wisuda, semakin banyak mahasiswa yang ngedanus kado wisuda, salah satunya ya bunga ini. Berbagai jurus dikerahkan, diantaranya pasang harga miring, pasang bonus, buat jarkoman setjakep mungkin, atau pake filosofi dari setiap bunga. Tapi mereka kurang jeli, harusnya sekalian tawarin pendamping wisuda. Ehh..

Awalnya aku tak menggubris godaan ini, tapi bermula dari keisenganku share jarkoman di grup WA Gugus Rumbati, aku jadi tertarik untuk menggenggamnya (re: bunga lah masak tangan pasangan). Jadi, akankah saat yudisium nanti ada yang memberiku bunga? Keluarga IMAKA? SMANFUMA? MBM? Rumbati? Seseorang dari KPP Pondok Gede? Teman kampus? Secret Admirer? Atau malah tidak ada sama sekali sehingga aku harus beli sendiri bahkan ngebantu mereka ngedanus? -_-
Nantikan episode selanjutnya setelah yudisium hehe

Ihh jangan nyesel loh udah baca ini. Aku tau banyak dari kalian yang berfikiran sedikit mirip denganku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Untuk Calon Ibu Mertua

Catatan Introvert #1

Sampai Jumpa, Yogyakarta.