Catatan Introvert #1

Manusia memang tidak pernah mau mengalah.
Selalu merasa dirinya benar dan tidak pernah mau dianggap salah.

Jika aku menemukan manusia seperti itu... Aku yang merasa malu. Malu kenapa harus mengenal sosok seperti itu.

Dan jika sosok itu adalah aku, huh betapa memalukannya aku di mata orang lain.
Tidak berharga. 

Pokoknya... Kelak anakku ngga boleh jadi kaya gitu. 
Ia dididik untuk menjadi alasan orang lain tersenyum dan bersyukur (seperti Bundanya), bukan untuk menyakiti orang lain karena egoisme yang menguasainya hingga menganggap ideologi yang ia anutlah yang paling benar. 

Manusia selalu menilai. 
Penilaian orang pendiam sepertinya lebih akurat daripada penilaian orang yang banyak bicara.


Teman, kalian harus peka.
Jangan bangga jika kalian mempunyai kawan yang selalu mengalah.
Sesekali, tanyakan padanya.
Apa yang sebenarnya dia inginkan.
Apa yang dia rasakan.
Apa yang menjadikannya beban.
Karena kalian tak akan pernah tahu...
Apa saja yang telah ia perjuangkan lalu ia korbankan demi kalian.
Apa saja yang telah ia kejar dan ia tahan demi sedikit apresiasi dari kalian.

Coba kita tengok, apa yang ia dapatkan?
Tuduhan dari kalian.
Cacian dari kalian.
Jangankan ucapan terima kasih, sekedar senyuman saja tak pernah ia dapat.
Bahkan, ia yang harus berpura-pura tersenyum agar pahit yang ia dapat tak terasa sakit. 

Note : tulisan ini lahir dari perasaan teriris seseorang yang memaksa tersenyum. 

- ZEE ALFA #JeritSuaraHati

Komentar

  1. tak ada satu orangpun yang sama, beda kepala , beda pemikiran , beda perasaa, beda perlakuan. Pandai pandailah dalam memperlakukan orang lain ...

    BalasHapus
  2. boleh dong kunjungan baliknya di blog saya hehee, oh ya sekalian folloback Google plus nya hehe, maaf banyak maunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih ya mas sudah berkunjung. Lain kali saya akan berkunjung balik. :))

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Untuk Calon Ibu Mertua

Sampai Jumpa, Yogyakarta.